TIMES PATI, JAKARTA – Film Oppenheimer masih bertengger di box office Hollywood berkejaran dengan Barbie. Film ini banyak mendapat apresiasi dari penonton dan kritikus. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penampilan Oppenheimer yang diperankan oleh Cillian Murphy.
Topi fedora menjadi elemen penting dalam penampilan sang fisikawan pencipta bom atom itu.
Dalam kesehariannya, Oppenheimer memang gemar mengenakan topi fedora. Sehingga sutradara Christopher Nolan tak mau melewatkannya. Bahkan untuk mendapatkan topi fedora itu, Nolan cukup cerewet pada desainer kostum Ellen Mirojnick. Nolan meminta topi yang tidak mengubah siluet Oppenheimer yang membuatnya makin tampak manly.
Dikutip dari Veriety, Ellen melakukan perburuan topi fedora yang spesifik seperti milik Oppenheimer hingga ke Italia, dan Spanyol. Ellen pun berhasil memesan topi istimewa itu di Baron Hats, Los Angeles.
FOTO: imdb
Topi yang digunakan Oppenheimer itu menggunakan kulit berang-berang tanpa pewarnaan tambahan dan menggunakan fabrikasi khusus agar pas dari segi bentuk dan ukuran di kepala Cillian Murphy. Topi fedora akhirnya kelar digarap selama dua bulan. Nolan sangat puas dengan hasilnya.
Berkat film Oppenheimer topi fedora kini banyak diburu. Spesialis topi Herbert Johnson juga melihat adanya peningkatan permintaan gaya tampilan Oppenheimer di tengah anak muda.
Tak hanya di film Oppenheimer, topi fedora juga digunakan dalam berbagai film terkenal, seperti Indiana Jones, New York dan lainnya. Bahkan King of Pop Michael Jackson juga kerap memakai topi ini sebagai salah satu identitasnya.
Topi fedora merupakan topi dengan pinggiran lembut dan mahkota menjorok dan terjepit (semacam kerutan) di bagian tengahnya. Topi ini kali pertama dikenalkan lewat drama panggung Victorien Sardou pada 1833. Saat itu artis Putri Fedora sebagai karakter utama yang mengenakan topi tersebut.
Seiring dengan suksesnya drama itu, topi fedora turut kecipratan populer. Hingga akhirnya topi fedora diproduksi massal di Amerika.
(FOTO: peakyblindersofficial)
Bukan kali pertamanya Cillian Murphy mempopulerkan topi. Sebelumnya melalui film Peaky Blinders pria 47 tahun itu juag mempopulerkan flat cap. Pada masa penanyangannya, banyak pria muda yang menggunakan flat cap sebagai tren.
Flat cap merupakan topi yang menutupi kepala bagian atas memanjang hingga ke depan. Fungsinya untuk melindungi wajah dari sinar matahari. Topi ini pertama kali dikenalkan di Eropa pada tahun 1910. Saat itu banyak warga Inggris, Irlandia dan Skotlandia yang mengenakan topi ini dengan bahan wol.
Kemudian pada pertengahan abad 19 terjadi gelombang imigrasi besar-besaran di Amerika. Imigran dari Eropa itu membawa (memakai) flat cap. Dari situlah flat cap juga populer di Amerika. Pada perjalanannya flat cap dikenal sebagai topi khas para seniman, baik itu pelukis maupun sutradara.
Gimana, Anda ingin tampil manly ala Cillian Murphy di Oppenheimer yang mengenakan topi fedora atau Peaky Blinders yang pakai flat cap? (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Penampilan Manly Oppenheimer dengan Topi Fedora, Kini jadi Buruan
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |