TIMES PATI, TERNATE – Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Khairun (Unkhair) Kota Ternate berencana menggelar aksi damai, Senin (3/2/2025).

Aksi yang rencananya digelar di depan gedung FIB Unkhair ini dilakukan untuk  Presiden Prabowo, dan secara khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), untuk segera membayar Tunjangan Kinerja (Tukin) Dosen ASN yang sudah tertunda selama 5 tahun. 

Aksi ini juga sekaligus sebagai bentuk solidaritas dukungan terhadap ribuan dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) yang akan menggelar aksi secara langsung di Istana Presiden, Jakarta pada hari yang sama. 

Menurut para dosen, pengabaian hak atas Tukin yang sudah berlangsung 5 tahun menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki perhatian serius terhadap peningkatan pendidikan di Indonesia.

Padahal, mereka tahu bahwa salah satu hal mendasar dalam pengembangan pendidikan adalah kesejahteraan pengajar. 

Tuntutan ini juga dilayangkan karena pemerintah Indonesia dianggap tidak adil terhadap para dosen ASN yang berada di bawah naungan Kemendiktisaintek. apalagi dosen di bawah kementerian atau lembaga lain seperti Kementerian Agama misalnya, telah menerima tukin dari beberapa tahun lalu.  

Pada saat aksi, para dosen berencana menggelar berbagai macam spanduk, melakukan orasi, dan membacakan petisi dari ADAKSI. Petisi ini memuat setidaknya 8 poin penting.

Dua dari sekian poin penting itu meminta presiden Prabowo memerintahkan Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro untuk merevisi anggaran Kemendiktisaintek untuk mengakomodasi pembayaran Tukin dosen selama 5 tahun dan proses pembayaran menggunakan skema 3, yakni pembayaran tukin untuk semua dosen tanpa kecuali. 

Bila tuntutan ini diabaikan, seluruh dosen yang tergabung dalam ADAKSI, termasuk dosen FIB Unkhair akan menggelar aksi lanjutan berupa mogok mengajar sampai Tukin dibayarkan sekaligus dengan yang tertunda 5 tahun sebelumnya. (*)