TIMES PATI, JAKARTA – Israel dan Hamas, Kamis (30/1/2025) hari ini saling tukar sandera dan tahanan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, delapan sandera tiga diantaranya warga zionis akan dibebaskan sementara Israel akan membebaskan 110 tahanan Palestina.
Juru bicara Brigade Qassam, Abu Obeida mengatakan, delapan sandera itu terdiri dari tiga sandera Israel dan lima warga Thailand.
Saling tukar sandera dan tahanan ini sudah berlangsung untuk kali ketiga sejak dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama satu setengah minggu.
Dilansir Arab News, Hamas telah menyerahkan tentara wanita Israel, Agam Berger kepada Palang Merah dalam sebuah upacara di kamp pengungsi perkotaan Jabaliya yang hancur parah di Gaza utara.
Pemerintah Israel kemudian mengonfirmasi bahwa Berger sudah bersama pasukannya.
Dua warga Israel lainnya yang akan dibebaskan hari ini adalah Arbel Yehoud, 29, dan Gadi Moses, 80.
Hamas memulai proses pembebasan tiga sandera Israel dan lima tawanan Thailand pada hari Kamis.
Sedangkan Israel diperkirakan akan membebaskan 110 tahanan Palestina lainnya.
Gencatan senjata ini ditujukan untuk mengakhiri agresi paling mematikan di Jalur Gaza.
Gencatan senjata telah dilaksanakan meskipun terjadi perselisihan awal minggu ini mengenai urutan pembebasan para sandera.
Upacara lain direncanakan di kota selatan Khan Younis, di depan rumah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar yang hancur.
Keduanya dihadiri oleh ratusan orang, termasuk militan bertopeng dan penonton.
Di Israel, orang-orang bersorak, bertepuk tangan, dan bersiul di sebuah alun-alun di Tel Aviv tempat para pendukung para sandera menyaksikan penyerahan Berger di layar besar di samping jam besar yang menghitung hari-hari para sandera ditawan.
Beberapa orang memegang tanda yang bertuliskan: "Agam, kami menunggumu di rumah."
Berger termasuk di antara lima tentara wanita muda yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023.
Empat lainnya akan dibebaskan pada hari Sabtu lusa.
Tidak ada konfirmasi resmi mengenai identitas warga negara Thailand yang akan dibebaskan.
Sejumlah pekerja asing disandera bersama dengan puluhan warga sipil dan tentara Israel selama serangan Hamas itu.
Dua puluh tiga warga Thailand termasuk di antara lebih dari 100 sandera yang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November 2023 lalu.
Israel mengatakan, delapan warga Thailand masih ditawan, dua di antaranya diyakini telah meninggal.
Dari orang-orang yang akan dibebaskan dari penjara di Israel, 30 orang menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas serangan mematikan terhadap warga Israel.
Zakaria Zubeidi, mantan pemimpin militan dan sutradara teater terkemuka yang ikut serta dalam pelarian dramatis dari penjara pada tahun 2021 sebelum ditangkap kembali beberapa hari kemudian, juga termasuk yang akan dibebaskan.
Israel mengatakan Yehoud seharusnya dibebaskan pada hari Sabtu dan menunda pembukaan penyeberangan ke Gaza utara padahal dia tidak dibebaskan.
Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, yang menjadi perantara gencatan senjata setelah setahun negosiasi yang alot.
Tiga sandera lainnya, semuanya laki-laki, akan dibebaskan pada hari Sabtu bersama dengan puluhan tahanan Palestina lainnya.
Senin lalu, Israel mulai mengizinkan warga Palestina untuk kembali ke Gaza utara, bagian wilayah yang paling parah hancur, dan kemudian ratusan ribu orang mengalir kembali.
Mereka hanya menemukan tumpukan puing di tempat rumah mereka berada.
Pada tahap pertama gencatan senjata, Hamas akan membebaskan total 33 sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan pria yang sakit atau terluka, sebagai ganti hampir 2.000 tahanan Palestina.
Israel mengatakan, Hamas telah mengonfirmasi bahwa delapan sandera yang akan dibebaskan pada tahap ini telah tewas.
Warga Palestina bersorak atas pembebasan para tahanan, yang secara luas mereka anggap sebagai pahlawan yang telah berkorban demi mengakhiri pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah yang mereka inginkan untuk negara masa depan.
Sementara itu, pasukan Israel telah mundur dari sebagian besar Gaza, sehingga ratusan ribu warga Palestina di Gaza bisa kembali ke rumah mereka.
Kesepakatan tersebut menyerukan Israel dan Hamas untuk merundingkan tahap kedua dimana Hamas akan membebaskan para sandera yang tersisa dan gencatan senjata akan berlanjut tanpa batas waktu.
Perang bisa berlanjut pada awal Maret ini jika kesepakatan tidak tercapai.
Israel mengatakan, masih berkomitmen untuk menghancurkan Hamas, bahkan setelah kelompok militan itu menegaskan kembali kekuasaannya atas Gaza dalam beberapa jam setelah gencatan senjata.
Sementara mitra sayap kanan utama dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyerukan agar perang dilanjutkan setelah fase pertama gencatan senjata.
Namun Hamas menegaskan, tidak akan membebaskan sisa sandera tanpa mengakhiri perang dan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Perang udara dan darat Israel ini termasuk yang paling mematikan dan paling merusak dalam beberapa dekade.
Lebih dari 47.000 warga Palestina telah terbunuh, dan lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak.
Kementerian Kesehatan Gaza tidak menyebutkan berapa banyak dari yang tewas itu adalah militan.
Sedangkan militer Israel mengatakan, telah menewaskan lebih dari 17.000 pejuang, tanpa memberikan bukti, dan bahwa mereka selalu berdalih berusaha menyelamatkan warga sipil.
Mereka menyalahkan Hamas karena beroperasi di lingkungan pemukiman padat dan menempatkan infrastruktur militer di dekat rumah, sekolah, dan masjid.
Serangan Israel telah mengubah seluruh lingkungan menjadi tumpukan puing-puing berwarna abu-abu, dan tidak jelas bagaimana atau kapan semuanya akan dibangun kembali.
Sekitar 90 persen penduduk Gaza telah mengungsi, seringkali berkali-kali, dengan ratusan ribu orang tinggal di kamp tenda kumuh atau sekolah tutup.
Proses saling tukar sandera dengan tahanan antara Hamas dan Israel masih berjalan, dan Kamis (30/1/2025) hari ini Hamas akan membebaskan delapan sandera yang terdiri dari tiga orang Israel dan lima sandera Thailand, sedangkan Israel akan membebaskan 110 tahanan Palestina. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hari Ini 8 Sandera Hamas Ditukar 110 Tahanan Palestina
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |