TIMES PATI, JAKARTA – Bukan hanya kekejiannya di Gaza yang dibela Presiden AS Donald Trump. Dalam soal korupsi pun, Benjamin Netanyahu juga dimintakan pengampunan kepada Presiden Israel, Isaac Herzog.
Saat ini Benjamin Netanyahu sedang menghadapi dakwaan tiga kasus korupsi di negaranya. Perkaranya sedang bergulir.
Namun, Rabu lalu, seperti dilansir The Guardian, Donald Trump menulis surat kepada presiden Israel, Isaac Herzog yang isinya memintakan agar memberi pengampunan kepada penjahat yang dihukum dalam beberapa kasus korupsi itu.
Benjamin Netanyahu telah berulang kali membantah melakukan kesalahan dalam kasus-kasus yang saat ini sedang berlangsung di pengadilan Israel itu. Memang belum ada putusan yang dikeluarkan. Namun para pendukung Netanyahu menilai persidangan itu bermotif politik.
Dalam surat yang dirilis kantor Herzog hari Rabu, Trump mengatakan bahwa ia menulis surat kepada presiden Israel itu "pada waktu yang bersejarah, karena mereka bersama-sama baru saja mencapai perdamaian yang telah diupayakan selama setidaknya 3.000 tahun".
"Dengan ini saya meminta anda untuk sepenuhnya mengampuni Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri yang tangguh dan tegas di masa Perang. Saya sangat menghormati independensi Sistem Peradilan Israel. Saya yakin bahwa 'kasus' terhadap Bibi ini adalah penuntutan yang politis dan tidak dapat dibenarkan," tulisnya.
Trump telah mengusulkan pengampunan presiden untuk Netanyahu itu melalui serangkaian unggahan media sosial dan pidatonya di parlemen Israel bulan lalu.
Meskipun peran kepresidenan Israel sebagian besar bersifat seremonial, Isaac Herzog memiliki wewenang untuk mengampuni penjahat terpidana dalam keadaan yang tidak biasa.
Sidang terhadap Benjamin Netanyahu itu dimulai pada tahun 2020, belum selesai, dan dia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.
Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara dituduh dalam satu kasus menerima barang-barang mewah senilai lebih dari $260.000 (£198.000) seperti cerutu, perhiasan, dan sampanye dari para miliarder dengan imbalan bantuan politik.
Ia juga dituduh mencoba menegosiasikan liputan yang lebih menguntungkan dari dua media Israel dalam dua kasus lainnya.
Isaac Herzog sebelumnya telah menolak permintaan pengampunan Trump itu, dan pada hari Rabu menyarankan presiden AS itu untuk tetap mengikuti proses peradilan. Pernyataan dari kantor Herzog mengatakan bahwa ia sangat menghormati Trump dan menyampaikan "penghargaan yang mendalam" atas dukungan presiden AS terhadap Israel.
"Selain itu, dan terlepas dari ini, siapa pun yang mengajukan pengampunan presiden harus mengajukan permintaan resmi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan," katanya.
Pada hari Selasa, menteri urusan strategis Israel, Ron Dermer, yang telah menjadi penghubung utama antara Netanyahu dan Gedung Putih sejak pengangkatannya pada tahun 2022, telah mengumumkan mengundurkan diri.
Dermer adalah salah satu anggota paling berpengaruh di pemerintahan sayap kanan negara itu sebagai pembantu dekat Benjamin Netanyahu dan memimpin negosiasi intens selama berbulan-bulan sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza yang dipimpin AS yang mulai berlaku bulan lalu.
Kepergian Dermer menyusul spekulasi berminggu-minggu di media Israel.
Para kritikus menuduh pria kelahiran AS berusia 54 tahun itu gagal mengakhiri perang di Gaza lebih awal, dengan beberapa mengatakan ia membantu Netanyahu memperpanjang konflik untuk menghindari kemungkinan hukuman penjara atas tuduhan korupsibya jika ia digulingkan dari jabatannya.
Sejak gencatan senjata berlaku di Gaza, Hamas telah membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup yang ditahannya dan mengembalikan 24 jenazah sandera.
Dermer, mantan duta besar untuk Washington, memainkan peran kunci dalam hubungan AS-Israel selama konflik. Netanyahu menunjuknya pada bulan Februari untuk memimpin perundingan gencatan senjata, meskipun ia kurang dikenal di kalangan warga Israel.
Penunjukan sebagai negosiator langsung menuai kritik atas kurangnya pengalaman militernya, kemunculannya yang jarang di media berbahasa Ibrani, dan dinilai oleh beberapa orang, bahwa pemahamannya tentang bahasa dan budaya negara itu terbatas.
Pemilu di Israel akan diselenggarakan satu tahun lagi, namun beberapa analis memperkirakan pemungutan suara bisa saja akan terjadi lebih awal.
Kini Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sedang menghadapi tiga perkara korupsi yang melibatkan istrinya di Pengadilan, dan Presiden AS Donald Trump memintakan pengampunan kepada Presiden Isaac Herzog agar Netanyahu dibebaskan dari dakwaan itu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Donald Trump Mintakan Pengampunan Kasus Korupsi yang Jerat PM Israel Benjamin Netanyahu
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |